Ketua Komisi II DPR RI Zainuddin Amali bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Sulawesi Utara.Foto :Ayu/Rni

Ketua Komisi II DPR RI Zainuddin Amali mengaku prihatin dengan kondisi ruang arsip yang ada di Kantor Agrarata dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kota Manado, Sulawesi Utara. Menurutnya, ruang yang tersedia sudah tidak representatif untuk arsip dan tempat penyimpanan dokumen.

“Pertama kali masuk ruangan ini saja, saya sudah langsung bisa menyimpulkan bahwa ruangan ini tidak representatif untuk sebuah ruang arsip, tempat penyimpanan dokumen-dokumen pertanahan seluruh Kota Manado ini,” kata Zainuddin usai memimpin peninjauan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI Kantor ATR/BPN Kota Manado, Sulut, Jumat (21/9/2018).

Hal itu, lanjut legislator Fraksi Partai Golkar DPR RI ini, bisa dilihat dari luas ruangan yang tergolong sempit. Tidak hanya itu, untuk menyimpan arsip yang notabene merupakan kertas-kertas lama, tentu butuh teknologi khusus agar arsip tersebut tetap dalam kondisi baik dan aman.

Ia meyakini, kondisi demikian tidak hanya terjadi pada Kantor ATR/BPN Kota Manado saja. Melainkan juga terjadi di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan mendorong peningkatan anggaran di Kementerian ATR/BPN, khususnya untuk program perbaikan ruangan arsip ATR/BPN.

“Seperti dikatakan Kepala BPN Kota Manado, mereka memiliki lahan yang cukup untuk membangun ruang arsip yang lebih representatif. Namun terhambat anggaran. Oleh karena itu, ke depan Komisi II akan terus mendukung peningkatan anggaran Kementerian ATR, khususnya untuk program peningkatan ruang arsip di kantor-kantor BPN,” paparnya. (ayu/sf)